
1 June 2021
AGENDA RUTIN, PERSEMBAHYANGAN DI PURA BATUR DAN BESAKIH TERLAKSANA DENGAN BAIK
Keluarga besar Bali United yang terdiri dari para pemain, tim pelatih, serta jajaran manajemen menggelar acara rutin tahunan yaitu persembahyangan bersama di Pura Ulun Danu, Batur dan Pura Besakih pada hari Selasa (1/6) pagi tadi.
Acara tahunan ini tidak hanya diikuti oleh anggota keluarga Bali United yang beragama Hindu. Namun seluruh anggota keluarga besar Bali United yang beragama non-Hindu juga terlibat didalamnya dengan menggunakan pakaian adat Hindu.
Hanya saja ada beberapa pemain yang tidak bisa ikut serta dalam kegiatan pagi tadi karena berbagai alasan. Misalnya Kadek Agung dan Nadeo Arga Winata yang sedang menjalani agenda dengan Timnas Indonesia.
Kegaiatan dimulai pukul 08.00 WITA tadi dimana rombongan mulai bergerak dari mess Bali United ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Disana para pemain, tim pelatih, official dan jajaran manajemen Bali United melakukan persembahyangan di pura yang terletak di area Stadion Dipta. Doa dan harapan terutama proses renovasi Stadion kandang Serdadu Tridatu ini bisa selesai dengan waktu yang tepat. Skuad Coach Teco pun bisa kembali berlaga di rumah sendiri.
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju daerah Kintamani untuk melakukan persembahyangan di Pura Ulun Danu, Batur. Tampak Stefano Lilipay beserta rombongan pun tiba sekitar pukul 10.30 WITA dan langsung melakukan persembahyangan. Beberapa pemain dan tim pelatih yang beragama non-Hindu juga nampak sangat menikmati berada di area Pura Ulun Danu.
Proses persembahyangan selesai, rombongan melanjutkan perjalanan dengan makan siang di restoran yang tidak jauh tempatnya dari Pura Ulun Danu sekitar pukul 12.00 WITA.
Setelah itu rombongan langsung bertolak ke daerah Karangasem untuk melakukan persembahyangan ke Pura Besakih. Berselang kurang lebih satu jam dari daerah Kintamani, rombongan tim akhirnya tiba di Pura Besakih.
Tiba di Besakih, beberapa jajaran pelatih asal Brasil seperti Coach Antonio Claudio dan Coach Marcelo sangat kagum dengan arsitektur bangunan pura yang terbesar di pulau dewata tersebut. Terlihat mereka tidak ingin melewatkan momen berharga dengan mengabadikan foto di beberapa tempat.
Sementara itu, para pemain, tim pelatih dan jajaran manajemen yang beragama Hindu langsung menuju Pura Pedarman (kawitan/asal mula) masing-masing untuk melakukan persembahyangan sebelum akhirnya berkumpul di Pura Penataran Agung (Pura Pusat) secara bersama-sama.
Setelah proses persembahyangan berakhir, rombongan tim menyempatkan untuk mengabadikan momen bersama sebelum akhirnya meninggalkan area Pura Besakih untuk kembali ke mess Bali United.
Kegiatan tahunan ini memang selalu rutin dilakukan keluarga besar Bali United untuk memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar pemain, tim pelatih dan jajaran manajemen tim Serdadu Tridatu, walaupun di dalam tim ini terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda.
Apalagi doa dan harapan terpenting saat ini adalah kembalinya situasi normal dari pandemi yang belum berakhir. Armada Coach Teco tahun ini akan melanjutkan perjalanan di dua kompetisi besar yaitu Piala AFC dan Liga 1 2021. Untuk itu memohon berkat dan perlindungan dari asal tim ini sangat penting untuk perjalanan skuad juara Liga 1 2019 selanjutnya.
Acara tahunan ini tidak hanya diikuti oleh anggota keluarga Bali United yang beragama Hindu. Namun seluruh anggota keluarga besar Bali United yang beragama non-Hindu juga terlibat didalamnya dengan menggunakan pakaian adat Hindu.
Hanya saja ada beberapa pemain yang tidak bisa ikut serta dalam kegiatan pagi tadi karena berbagai alasan. Misalnya Kadek Agung dan Nadeo Arga Winata yang sedang menjalani agenda dengan Timnas Indonesia.
Kegaiatan dimulai pukul 08.00 WITA tadi dimana rombongan mulai bergerak dari mess Bali United ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Disana para pemain, tim pelatih, official dan jajaran manajemen Bali United melakukan persembahyangan di pura yang terletak di area Stadion Dipta. Doa dan harapan terutama proses renovasi Stadion kandang Serdadu Tridatu ini bisa selesai dengan waktu yang tepat. Skuad Coach Teco pun bisa kembali berlaga di rumah sendiri.
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju daerah Kintamani untuk melakukan persembahyangan di Pura Ulun Danu, Batur. Tampak Stefano Lilipay beserta rombongan pun tiba sekitar pukul 10.30 WITA dan langsung melakukan persembahyangan. Beberapa pemain dan tim pelatih yang beragama non-Hindu juga nampak sangat menikmati berada di area Pura Ulun Danu.
Proses persembahyangan selesai, rombongan melanjutkan perjalanan dengan makan siang di restoran yang tidak jauh tempatnya dari Pura Ulun Danu sekitar pukul 12.00 WITA.
Setelah itu rombongan langsung bertolak ke daerah Karangasem untuk melakukan persembahyangan ke Pura Besakih. Berselang kurang lebih satu jam dari daerah Kintamani, rombongan tim akhirnya tiba di Pura Besakih.
Tiba di Besakih, beberapa jajaran pelatih asal Brasil seperti Coach Antonio Claudio dan Coach Marcelo sangat kagum dengan arsitektur bangunan pura yang terbesar di pulau dewata tersebut. Terlihat mereka tidak ingin melewatkan momen berharga dengan mengabadikan foto di beberapa tempat.
Sementara itu, para pemain, tim pelatih dan jajaran manajemen yang beragama Hindu langsung menuju Pura Pedarman (kawitan/asal mula) masing-masing untuk melakukan persembahyangan sebelum akhirnya berkumpul di Pura Penataran Agung (Pura Pusat) secara bersama-sama.
Setelah proses persembahyangan berakhir, rombongan tim menyempatkan untuk mengabadikan momen bersama sebelum akhirnya meninggalkan area Pura Besakih untuk kembali ke mess Bali United.
Kegiatan tahunan ini memang selalu rutin dilakukan keluarga besar Bali United untuk memohon keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar pemain, tim pelatih dan jajaran manajemen tim Serdadu Tridatu, walaupun di dalam tim ini terdiri dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda.
Apalagi doa dan harapan terpenting saat ini adalah kembalinya situasi normal dari pandemi yang belum berakhir. Armada Coach Teco tahun ini akan melanjutkan perjalanan di dua kompetisi besar yaitu Piala AFC dan Liga 1 2021. Untuk itu memohon berkat dan perlindungan dari asal tim ini sangat penting untuk perjalanan skuad juara Liga 1 2019 selanjutnya.