
19 June 2022
COACH TECO UNGKAPKAN SIMPATI & KEPRIHATINAN ATAS MENINGGALNYA DUA SUPORTER PERSIB
Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka usai dua orang Bobotoh meninggal saat hendak menyaksikan laga Persib menghadapi Persebaya (17/6) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Asep Ahmad Solihin dan Sofiana Yusuf harus meregang nyawa akibat terimpit oleh ratusan suporter lain yang hendak masuk ke GBLA untuk mendukung tim kebanggaannya.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra yang mengetahui kejadian tersebut lantas menyampaikan simpati sekaligus rasa keprihatinannya.
Coach Teco juga turut menyayangkan bahwa harus ada korban jiwa ketika hendak menonton sepak bola. Sebab, menurutnya sepak bola seharusnya merupakan hiburan bagi masyarakat dan bukannya sebaliknya.
Pelatih yang mengawali kariernya di liga Indonesia pada 2003 ini juga merasa sedih kejadian seperti ini masih saja terus berulang hingga hari ini.
"Kejadian itu buruk sekali. Sebab itu bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Bukan hanya di Bandung saja, tapi di banyak stadion. Suporter harus tahu bahwa mereka datang (ke stadion) untuk menikmati pertandingan. Kita tidak boleh membiarkan banyak orang meninggal di dalam pertandingan. Sepak bola seharusnya menjadi hiburan. Saya sudah lama di Indonesia juga dan sangat senang ketika stadion penuh, pasti para pemain lain juga senang, tetapi tetap harus ada kontrol di area luar agar tidak melebihi kapasitas seperti kemarin. Pasti itu akan menjadi masalah jika tidak ada yang mengontrol sehingga ada dua orang suporter Persib meninggal,” ujar Coach Teco.
Lebih lanjut, pelatih berusia 47 tahun ini berharap agar segera dilakukan evaluasi agar kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali di masa depan.
Sebab, seharusnya kembalinya suporter datang ke stadion setelah dua tahun dilarang akibat pandemi Covid-19 seharusnya membawa sukacita dan bukan malah dukacita.
“Saya pikir ini harus dievaluasi. Kita lebih dari dua tahun bermain tanpa suporter dan sekarang senang sudah boleh bermain seperti biasa dengan suporter, tetapi di awal ini sangat buruk untuk liga Indonesia," tutup Coach Teco.
Kami, keluarga besar Bali United FC mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden ini dan semoga ini menjadi yang terakhir serta menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia.
Asep Ahmad Solihin dan Sofiana Yusuf harus meregang nyawa akibat terimpit oleh ratusan suporter lain yang hendak masuk ke GBLA untuk mendukung tim kebanggaannya.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra yang mengetahui kejadian tersebut lantas menyampaikan simpati sekaligus rasa keprihatinannya.
Coach Teco juga turut menyayangkan bahwa harus ada korban jiwa ketika hendak menonton sepak bola. Sebab, menurutnya sepak bola seharusnya merupakan hiburan bagi masyarakat dan bukannya sebaliknya.
Pelatih yang mengawali kariernya di liga Indonesia pada 2003 ini juga merasa sedih kejadian seperti ini masih saja terus berulang hingga hari ini.
"Kejadian itu buruk sekali. Sebab itu bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Bukan hanya di Bandung saja, tapi di banyak stadion. Suporter harus tahu bahwa mereka datang (ke stadion) untuk menikmati pertandingan. Kita tidak boleh membiarkan banyak orang meninggal di dalam pertandingan. Sepak bola seharusnya menjadi hiburan. Saya sudah lama di Indonesia juga dan sangat senang ketika stadion penuh, pasti para pemain lain juga senang, tetapi tetap harus ada kontrol di area luar agar tidak melebihi kapasitas seperti kemarin. Pasti itu akan menjadi masalah jika tidak ada yang mengontrol sehingga ada dua orang suporter Persib meninggal,” ujar Coach Teco.
Lebih lanjut, pelatih berusia 47 tahun ini berharap agar segera dilakukan evaluasi agar kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali di masa depan.
Sebab, seharusnya kembalinya suporter datang ke stadion setelah dua tahun dilarang akibat pandemi Covid-19 seharusnya membawa sukacita dan bukan malah dukacita.
“Saya pikir ini harus dievaluasi. Kita lebih dari dua tahun bermain tanpa suporter dan sekarang senang sudah boleh bermain seperti biasa dengan suporter, tetapi di awal ini sangat buruk untuk liga Indonesia," tutup Coach Teco.
Kami, keluarga besar Bali United FC mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden ini dan semoga ini menjadi yang terakhir serta menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia.