



TETAP JALANKAN HUKUMAN DARI AFC SOAL KAPASITAS STADION, PELATIH BALI UNITED BERIKAN KOMENTAR DAN SARAN!
Bali United akan menjalani satu hukuman tambahan AFC dari akibat laga terakhir AFC musim lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
AFC menyatakan Bali United terbukti secara sah melanggar Pasal 64.1 dan 65.1 tentang Kedisplinan dan Kode Etik AFC.
Pelanggaran tersebut terjadi saat laga terakhir babak penyisihan Grup G AFC Cup 2022 antara Bali United dengan Kaya FC Iloilo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (30/6/2022).
“Bali United FC harus membayar total denda sebesar USD 30.000 yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 90 hari sejak tanggal keputusan ini dibuat. Keputusan ini diambil berdasarkan Pasal 11.3 Kode Disiplin dan Etik AFC,” bunyi pernyataan AFC berdasarkan hasil rapat 23 dan 24 Agustus 2022 lalu.
Denda yang dibebankan AFC kepada Bali United sebesar USD 30.000 jika dirupiahkan sebesar Rp460 Jutaan dan sudah dibayarkan oleh manajemen kepada AFC.
Hukuman ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pada perilaku oknum suporter yang menyalakan flare, bom asap dan kembang api dalam pertandingan fase grup terakhir musim lalu itu.
Selain itu, AFC juga menyayangkan tindakan dari suporter Bali United yang melempar botol minuman, tisu toilet, flare, dan petasan ke area pertandingan di akhir laga serta spanduk bernada penghinaan yang dianggap salah oleh AFC.
Sehingga terdapat hukuman lain yang berdampak jelang laga home di musim ini yaitu hukuman kepada Bali United untuk mengosongkan 75% kapasitas stadion pada satu laga home di pertandingan level AFC.
Artinya laga home Bali United vs Terengganu FC hari Rabu (4/10) malam ini harus menjalankan kewajiban hukuman dari AFC akibat dampak pelanggaran yang dilakukan pada musim lalu.
Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra pun memberikan komentarnya jelang menghadapi Terengganu FC malam ini.
“Tentu kami dari pelatih maupun pemain ingin stadion penuh dengan dukungan dari suporter. Kita semua tahu bila Indonesia biasanya memiliki suporter sangat fanatik tetapi kami memiliki kesalahan di laga akhir AFC tahun lalu. Manajemen sudah membayar denda dari kesalahan itu tetapi kami juga harus mendapat hukuman pengurangan dukungan dari stadion. Tentu kami pasti berharap dukungan penuh selalu hadir dari suporter untuk kami di AFC tahun ini,” jelas Coach Teco.
Pelatih asal Brasil ini pun juga memberikan saran edukasi dimana ia menegaskan tindakan preventif yang selama ini telah dilakukan oleh manajemen Bali United.
“Saya pikir manajemen selalu memberikan edukasi terkait barang yang boleh di bawa ke dalam stadion. Terpenting kita semua bisa menghormati aturan yang ada di AFC. Tapi kejadian ini kita semua bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kami akan menghadapi Terengganu, dan mereka akan bermain di Indonesia dan juga Bali. Saya pikir mereka harus menikmati pertandingan di sini,” jelas Coach Teco.
Laga Bali United menghadapi Terengganu FC akan menyajikan duel Big Match antara pemuncak klasemen dengan peringkat kedua di Grup G AFC.
Pelatih kolektor tiga trofi Liga 1 ini pun menaruh respek dengan calon lawannya itu yang berasal dari negara tetangga, Malaysia.
“Kami respek dengan semua pemain dari lawan. Kami tahu Terengganu memiliki pemain yang berkualitas. Kami harus memiliki konsentrasi penuh dan organisasi yang baik dalam pertandingan karena kami tahu mereka memiliki kualitas di lapangan,” pungkas Coach Teco.***