Pemain belakang Bali United FC, Haudi Abdillah mengakui ada sedikit keresahan ketika VAR diterapkan di kompetisi Liga 1 Indonesia.

Hal itu disampaikan saat sosialisasi VAR oleh operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada tim Bali United FC hari Kamis (2/5) siang tadi.  

Melalui asisten Instruktur VAR, Fachrizal Kahar yang memberikan materi kepada seluruh pemain, pelatih dan ofisial dari Bali United FC, diskusi tanya jawab terjadi dari kedua pihak.

Hanya saja, bek Serdadu Tridatu asal Semarang ini mengaku sedikit resah ketika VAR itu baru mulai diterapkan di Indonesia karena membutuhkan proses adaptasi yang matang.

“Kalau resah pasti ada karena kita akan memasuki masa yang baru dengan penerapan VAR ini. Tapi memang harus dimulai dari sekarang untuk menunjang perubahan dengan lebih baik agar keputusan wasit lebih obyektif,” jelas Haudi.

Kehadiran VAR ini tidak sepenuhnya bisa merubah keadaan dalam mengambil keputusan di lapangan.

VAR akan membantu 4 hal dalam membantu wasit mengambil keputusan yang tepat yaitu perihal gol atau tidak, kartu merah langsung atau tidak, penalti atau tidak, dan kesalahan yang terjadi di lapangan.

Meski begitu, pemain kelahiran Denpasar ini tetap mendukung penerapan VAR untuk menunjang keputusan wasit di lapangan tengah lebih obyektif.

“Menurut saya dengan sepak bola yang semakin modern sangat dibutuhkan bantuan untuk mengurangi kesalahan di lapangan,” ungkap Haudi.

Penerapan VAR sendiri akan mulai diterapkan di babak Championship Series musim ini yang akan mempertemukan empat tim terbaik Liga 1 2023/2024.

Sebelumnya, penerapan VAR sudah dilakukan uji coba saat final Elite Pro Academy Liga 1 U20 beberapa waktu lalu dan berjalan sukses.***